SYIAR ISLAM DALAM 10 HARI TERAKHIR RAMADHAN, DISPERPUSIP PAMERKAN MANUSKRIP KEISLAMAN DI MAS

SURABAYA, 1 April 2022 – Upaya memperkenalkan manuskrip kuno Islam terus dimasifkan, khususnya menjelang 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan 1445 H/ 2024 M guna mensiarkan islam dan manuskrip/ naskah kuno di masyarakat.
Pameran ini merupakan kolaborasi antara Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Disperpusip Jatim) digelar di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) 1-6 April 2024.
Dalam pameran, ditampilkan 4 naskah kuno antara lain Mansukrip Al Quran besar, Kitab Ma’rifatul Islam, Lontar Serat Yusuf, dan Al Quran Era Sunan Giri. Al Quran besar merupakan milik MAS yang berasal dari hibah jamaah, diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun, memiliki bobot 25 kg, panjang 110 cm, lebar 180 cm dan berisi 121 lembar. Sedangkan ketiga naskah yang lain merupakan milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
Naskah pertama dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur adalah Kitab Ma’rifatul Islami wal Iman wal Ashl yang dikarang oleh Imam Syaikh Al-Ajal Az-Zahih Ibnul Islam. Naskah ini berukuran Panjang 29 cm, Lebar 18,5 cm, dan tinggi 3 cm, berbahasa arab dengan aksara pegon, menggunakan jenis kertas daluang. Secara garis besar naskah ini berisikan fiqih dan tauhid, lebih spesifiknya tentang wudhu.
Naskah kedua adalah Lontar Serat Yusuf diperkirakan ditulis pada ±abad ke 15 M ditulis (diukir) pada daun lontar. Kondisi naskah cukup baik, terdapat beberapa lembar yang ujungnya patah, dan tintanya memudar, namun masih terbaca meskipun ada beberapa lembar yang tulisannya agak samar.
Naskah lontar Yusuf menceritakan kisah Nabi Yusuf as, putra dari Nabi Yakub as, beliau memiliki dua saudara kandung yakni Abunyamin (Abuyamin) dan Janeh (Janes). Dijelaskan pula kesebelas saudara tiri Nabi Yusuf dari ibu yang berbeda. Suatu saat Nabi Yusuf as mendapat mimpi bahwa matahari, bulan, dan bintang tunduk padanya. Hal tersebut didengar dan diketahui salah satu saudara tirinya yaitu Syam’un (Semangun). Semangun yang tidak suka dengan kabar tersebut merencanakan kejahatan kepada Nabi Yusuf as. Cerita berakhir dengan pertemuan Nabi Yusuf dengan Zulaikka (Jaleka).
Dalam sela-sela persiapan pameran Sekretaris Badan Pelaksana (Dewan Direksi) Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) Helmi M. Noor, S. IP. Menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berharap, acara tersebut memberikan amalan yang luar biasa bagi kemaslahatan umat khususnya menjalang 10 hari terakhir Bulan Ramadhan.
“Terlebih lagi dengan pameran ini, semoga dapat menarik masyarakat untuk beribadah dan mensiarkan agama Islam” kata Helmi M. Noor, S. IP.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa sebelumnya MAS sudah pernah bekerjasama dengan Disperpusip Jatim dalam penyelenggaraan pameran naskah kuno yang berjudul Warisan Intelektual dan Kontribusi Ulama Indonesia terhadap Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia akhir tahun 2022.
“ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dalam menyemarakan Ramadhan tahun 2024” ungkap Helmi M. Noor.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si. menyampaikan bahwa pameran Ini mengenalkan sejatinya Islam yang berkembang di Indonesia membawa perdamaian dan toleransi. Hal ini dapat terlihat dari salah satu naskah lontar serat yusuf yang menggunakan aksara jawa tetapi menceritakan sejarah nabi yusuf dalam bentuk tembang macapat.
“Jejak penyebaran dan pengajaran Islam yang moderat, damai dan cinta tanah air ini bisa dilihat dari berbagai manuskrip yang dipamerkan saat ini,” terangnya.
Tiat pun menceritakan, bahwa banyak manuskrip yang masih tersebar di masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian dan penyelamatan dari berbagai pihak, karena sejatinya perawatan naskah kuno merupakan perwujudan manusia dalam berhubungan dengan lingkungan dan manusia selain Hablum min Allah.
Naskah kuno merupan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia khususnya naskah kuno yang bernafas Islam menjelaskan falsafah dan kehidupan beragama secara baik dan memberi Rahmat bagi semesta alam..(*)/wdp

Leave a Comment