Surabaya-Disperpusip. “ Jadilah penulis peka. Jangan jadi penulis manja!” Kira-kira demikianlah yang dipesankan oleh sang narasumber, Kirana Kejora. Pesan ini disampaikan di hadapan sekitar 50 siswa SMAN 13 Surabaya yang terpilih mengikuti Bimbingan Literasi bersama sang penulis.
Kegiatan Bimbingan Literasi ini dilaksanakan pada Rabu, 14 Desember 2022 di aula SMAN 13 jalan Lidah Wetan Surabaya. Yang menarik di Bimbingan Literasi kali ini adalah berkolaborasi dengan BAHASA, Bahas Apa Saja yang biasa dilaksanakan setiap hari Rabu sehingga acara ini diadakan secara hybrid, daring dan luring. Kirana Kejora didapuk sebagai narasumber karena beliau adalah penulis mumpuni yang karya-karyanya sudah diakui serta beberapa sudah diangkat di layar lebar, sebutlah yang berjudul Ayah Menyayangi Tanpa Akhir, Air Mata Bunda, dan yang terbaru yang berjudul Yorick, sebuah film yang dipersembahkan untuk seorang guru dengan seribu pelajaran dan berlatar di Ciamis, Bandung dan Rusia. Kirana digandeng untuk memotivasi para siswa tersebut agar memiliki semangat untuk menulis, yang sudah terbiasa menulis juga semakin yakin dengan hasil tulisannya karena peserta diberikan kesempatan untuk berkonsultasi secara langsung dengan sang penulis. Menulis bukan hanya sekedar menulis saja tetapi bisa sebagai writerpreneur dengan mengindahkan kepedulian terhadap semesta. Bagi Kirana setiap orang adalah penulis. Dari tulisan-tulisan bisa memberikan inspirasi kepada pembaca pada hal-hal yang sederhana tetapi penting, misalnya menyampaikan keadaan di tanah lain yang mengharapkan kesejahteraan yang sama dengan daerah lain yang telah sejahtera. Menyuarakan harapan-harapan, mencintai alam dengan bahasa yang kaya akan diksi. Kirana berharap dari peserta bimbingan literasi baik yang luring ataupun daring tersebut akan muncul penulis-penulis baru dan akan menyapanya suatu saat , memperkenalkan diri sebagai seorang penulis.
Limapuluh siswa yang terlihat kalem tersebut di akhir motivasi antusias menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kepenulisan, cita-cita dan bagaimana cara mendapat dukungan dari lingkungan sekitar jika memilih profesi sebagai seorang penulis. Kirana juga membuka diri menerima hasil karya dari peserta untuk didiskusikan dengan menghubungi beliau.
Di akhir acara, setiap yang bertanya mendapatkan apresiasi berupa buku sekaligus tanda tangan dari penulis. (ima)