Literasi Keluarga : Peran Perpustakaan Sekolah dalam Mempersiapkan Keluarga Berencana Guna Mewujudkan Indonesia Emas

Pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi dimana proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar jika dibandingkan dengan usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Sehingga, generasi muda perlu disiapkan untuk menyongsong Indonesia Emas.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur untuk mensosialisasikan program literasi keluarga “Peran Perpustakaan Sekolah Dalam Mempersiapkan Keluarga Berencana Guna Mewujudkan Indonesia Emas” melalui diskusi online BAHASA “Bahas Apa Saja” pada hari Rabu, 28 Februari 2024 di Ruang Inkubator Literasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

Dalam kesempatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jatim Ibu Dra. Maria Ernawati, M.M menyampaikan bahwa BKKBN mengembangkan program GENRE (Generasi Berencana) yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada remaja Indonesia agar menjadi generasi yang memiliki perencanaan kehidupan yang matang. Melalui program GENRE remaja diharapkan memiliki ketahanan diri untuk:

  1. Tidak melakukan pernikahan dini
  2. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
  3. Tidak menggunakan NAPZA
  4. Tidak terlibat aksi terorisme

Bapak Drs. Supratomo, M. Si menambahkan bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas, generasi muda harus dikenalkan dengan aktivitas membaca sejak dini melalui pembentukan gaya hidup keluarga seperti :

  1. Menyediakan waktu luang untuk membacakan buku bagi anak setiap hari
  2. Membuat agenda membaca bersama keluarga
  3. Mengajak anak pergi bersama ke perpustakaan
  4. Menyediakan buku bacaan
  5. Membuat pojok baca di dalam rumah
  6. Mengajarkan anak rajin membeli buku

Lebih lanjut, perpustakaan sekolah memiliki peran penting untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas. Perpustakaan sekolah memiliki fungsi antara lain :

1. Pendidikan sebagai sumber dan wahana belajar. Menemukan buku wajib dan pengayaan sesuai kurikulum, tempat diskusi, belajar mandiri dan kelompok.

2. Penelitian sebagai tempat mengumpulkan literatur penelitian, menelusur data, menyelesaikan laporan, lab kecil untuk penelitian perilaku membaca dan sosialisasi pengenalan teknologi informasi.

3. Informasi yang tidak terbatas informasi akademis tapi juga informasi tentang kegiatan lain misalnya konser musik, dll.

4. Rekreatif sebagai tempat bersantai setelah proses belajar.

Dengan fungsi tersebut perpustakaan dapat menjadi pusat integrasi untuk mensosialisasikan literasi keluarga dan program GENRE (Generasi Berencana) untuk mewujudkan ketahanan diri pada remaja. Melalui penyediaan informasi mengenai kesehatan reproduksi, resiko kehamilan tidak diinginkan, resiko pernikahan dini, stunting, hingga menjadikan siswa sekolah sebagai agen penyebar informasi tentang generasi berencana melalui media sosial.

Leave a Comment