Dari Kerja Pelestarian dan Digitalisasi Naskah KH. Badri Mashduqi, Menuju Pendataan ke Perpusnas RI

Naskah-naskah almaghfurlah almarhum KH. Badri Mashduqi, pendiri Pondok Pesantren Badridduja, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, yang juga terkenal sebagai Muqaddam dan Khalifah Tarekat Tijaniyah di Indonesia, dikoleksi atau terkumpul di lembaga yang menanganinya, Syaikh Badri Institute atau SBI.

Amanah mendirikan lembaga tersebut telah diresmikan oleh, KH. Tauhidullah Badri, pengasuh Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan, pada 2016, di Kraksaan, Probolinggo.

Pada hari, Rabu (15/11/2823), telah berlangsung pelaksanaan, preservasi atau pelestarian naskah, bertempat di ruang perpustakaan Madrasah Aliyah (MA) Badridduja, Kraksaan, Probolinggo.

Tiga orang pustakawan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Wahyu D Pramana , Muhammad Ansori, prima Aji Nugraha dengan membawa perangkat digitalisasi naskah dan paket preservasi fisik manuskrip.

“Kami mengidentifikasi diperkirakan ada 30 naskah. Ini perlu diverifikasi lebih lanjut oleh filolog. Pada kesempatan ini, kami melakukan digitalisasi dan pembuatan kotak khusus penyimpanan naskah atau portepel,” ujar Wahyu, Pustakawan Disperpusip Jawa Timur.

Saifullah, Ketua Syaikh Badri Institute (SBI) Pondok Pesantren Badridduja, Kraksaan, yang juga Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Probolinggo periode 2021-2025, mengucapkan terima kasih dan berharap agar naskah-naskah koleksinya bermanfaat serta dibantu oleh Dinas Perpustakaan Jawa Timur, untuk diajukan mendapatkan hak kepemilikan yang dikeluarkan dari Perpusnas RI.

“Saya mendapatkan amanah dari pengasuh Pondok Pesantren Badridduja untuk menggeluti penanganan naskah almaghfurlah almarhum KH. Badri Mashduqi. Melalui lembaga khusus, Syaikh Badri Insitute atau SBI, dengan harapan naskah-naskah yang telah terkumpul dirawat dengan baik dan mudah dibaca serta dikembangkan bagi para pengguna,” ujar Saifullah.

“Terima kasih atas peran serta dari Dinas Perpustakaan Jawa Timur dapat membantu preservasi atau pelestarian naskah koleksi lembaga kami. Kami pun berharap terdapat kegiatan yang berkelanjutan, termasuk pula dibantu oleh Disperpusip Provinsi Jawa Timur, untuk pendataan ini sampai ke Perpusnas RI, seperti juga sertifikat kepemilikan naskah agar tidak mudah diakui oleh orang-orang yang kurang bertanggung jawab,” harap Saifullah disampaikan kepada Bapak Melkion Donald, Bidang Deposit, Pengembangan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

Melki menyatakan, ada banyak naskah kuno yang disimpan masyarakat. Ada yang menyimpannya dengan sangat hati-hati, sangat jarang diperiksa dan ada yang belum menyadari pentingnya naskah-naskah tersebut. Kebiasaan ini sama-sama membawa resiko kerusakan naskah, baik fisik maupun informasinya, padahal naskah-naskah tersebut adalah catatan yang mungkin sangat bermanfaat untuk keluarga pemilik naskah atau juga untuk masyarakat banyak.

Karena itu, ungkap Melki, Disperpusip Provinsi Jawa Timur, sebagai lembaga yang mendapat amanat untuk melestarikan naskah kuno berupaya untuk mengidentifikasi, mencatat, menyimpan, merawat dan melestarikan naskah yang ada di wilayah Jawa Timur.

“Kita sangat menghargai peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian ini. Hanya dengan memberikan informasi tentang kepemilikan naskah, sudah merupakan langkah awal yang baik dari masyarakat. Disperpusip Provinsi Jatim akan menindaklanjuti dengan pencatatan, perawatan dan pelestarian naskah,” pungkasnya.

“Kita berterima kasih kepada lembaga Syaikh Badri Institute (SBI) Ponpes Badridduja yang memberi informasi keberadaan naskah miliknya untuk dilakukan upaya pelestarian. Mudah-mudahan bisa dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, berupa pendataan ke Perpustakaan Nasional RI dan penyebarluasan dan pendayagunaan naskah kepada masyarakat agar karya intektual para pendahulu dari Ponpes ini semakin dikenal masyarakat banyak, dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan semua masyarakat,” harap Melkion Donald, Kepala Bidang Deposit, Pengembangan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. (*wdp)

Leave a Comment