Mengulik Proses Bisnis Layanan Perpustakaan

Menyambut tahun baru, dengan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan di perpustakaan, BAHASA “ Bahas apa Saja” yang merupakan program bimbingan literasi oleh Disperpusip Jatim bagi masyarakat, pada pekan kedua di tahun 2023 tepatnya hari Rabu, 11 Januari 2023 kemarin, BAHASA secara khusus mengambil tema “Mengulik Proses Bisnis Layanan Perpustakaan”. Tema tersebut berisi tentang bagaimana proses pengolahan bahan pustaka sampai pada tahap bahan tersebut dilayankan kepada masyarakat. Proses Bisnis Layanan Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berkaitan erat dengan dua bidang, yaitu Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi (DPP) serta Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi (PPI).

Kegiatan ini menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Bapak Melkion Donald selaku kepala bidang Deposit, Pelestarian, Pengolahan Bahan Pustaka Disperpusip Jatim, Bapak Muhamad Arif Widodo selaku kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi Disperpusip Jatim, serta Bapak Wahyu D. Pramana selaku pustakawan Disperpusip Jatim.

Kegiatan diskusi dibuka oleh Ibu Sri Wahyu Hastarini selaku moderator, kemudian dimulai dengan kata pengantar dari Bapak Melkion Donald yang menyampaikan bahwa secara garis besar bahasan mengenai deposit dapat terdiri dari layanan deposit sebagai wujud pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2018, pengembangan bahan perpustakaan dan pelestarian bahan perpustakaan.

Beberapa substansi layanan deposit di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, yaitu:

  1. Substansi pengembangan bahan perpustakaan: Merupakan survey koleksi kebutuhan masyarakat, seleksi, pengolahan, hingga akhirnya dapat dilayankan kepada masyarakat. 
  2. Penerapan UU No. 13 tahun 2018 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam. Penerbit/Lembaga/individu yang menerbitkan karya cetak di Jawa Timur, wajib menyerahkannya kepada Disperpusip Jatim untuk dilestarikan. Untuk memudahkan proses penyerahan, penerimaan dan pengolahan Karya Cetak dan Karya Rekam, dibuatlah aplikasi SIKCKR-Jatim (sistem informasi karya cetak dan karya rekam Jatim).
  3. Pemberian penghargaan kepada penerbit/lembaga/individu yang paling aktif dalam pelaksanaan  UU No. 13 tahun 2018.
  4. Pengembangan koleksi kekhasan Jawa Timur. Melaksanakan upaya untuk mengembangkan koleksi khas Jawa Timur, contohnya adalah koleksi mengenai Majapahit, dan koleksi Wali Limo (lima orang wali dari Wali Songo berasal dari Jawa Timur) sehingga disepakati menjadi koleksi khas Jawa Timur. Maka dibuatlah galeri Majapahit dan galeri Wali Limo.

Selanjutnya adalah pelestarian bahan perpustakaan, yaitu identifikasi bahan pustaka yang perlu direstorasi (tindakan atau upaya untuk mengembalikan, memulihkan, memperbaiki sesuatu ke kondisi dan bentuk awalnya) baik koleksi umum yang perlu ditindaklanjuti ataupun identifikasi karya naskah yang ada di masyarakat, kemudian dilakukan konservasi, perbaikan, restorasi, upaya untuk bisa di diseminasikan atau disebarluaskan kepada masyarakat.

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada bulan November 2022, telah dilaksanakan pameran naskah kuno di Riyadh, Arab Saudi. Kemudian dilanjutkan pada bulan  Desember 2022 di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya. Sejauh ini sudah ada sekitar 100 naskah kuno yang telah dialih mediakan, 10 alih aksara dan 4 alih bahasa.

  1. Katalog Induk Daerah. Sebelumnya, Katalog induk daerah dihimpun dalam bentuk buku. Tahun ini rencananya akan diberlakukan Katalog Induk Daerah secara online, dengan cara mengembangkan KIPI (katalog induk perpustakaan Indonesia) di kabupaten seluruh Jawa Timur, sehingga tersedia KIPI yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat.

Pembicara kedua, bapak Muhamad Arif Widodo  memaparkan bahwa, ”bidang layanan Perpustakaan memiliki fungsi bagaimana agar buku dapat dipakai / dimanfaatkan oleh masyarakat dari semua kalangan.”

Koleksi-koleksi yang dimiliki Disperpusip Jatim, dilayankan melalui  layanan umum, layanan anak, layanan difabel, dan lain-lain. Memberikan layanan informasi yang berbasis pustaka, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bertujuan untuk mengajak masyarakat membaca, atau meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Baik membaca di perpustakaan atau membaca di luar perpustakaan. Maka dari itu dilakukanlah beberapa promosi untuk mempromosikan layanan-layanan yang telah dimiliki.

Kondisi yang dihadapi saat ini, adalah generasi yang memegang handphone 24 jam. Maka dari itu, promosi juga harus menyesuaikan terhadap kalangan-kalangan milenial digital. Tantangan yang dihadapi adalah semakin banyak masyarakat yang tidak punya waktu untuk membaca, maka kita harus menyajikan konten yang singkat dan menarik untuk mempromosikan koleksi yang kita miliki. Contohnya dengan menyajikan konten tematik, seperti konten hari ibu yang dikumpulkan untuk menjadi lebih menarik.

Pada tahun 2022 Demi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan perpustakaan, mulai diberlakukannya kartu anggota digital, layanan drive thru, peminjaman dan perpanjangan secara online.

Pada tahun 2023, untuk semakin meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, maka: 

  1. Diadakannya Pusaka (Pusat Unggulan Naskah Nusantara).
  2. Rencana pengadaan Pojok Budaya Jawa Timur, layanan kemas informasi seperti kebudayaan yang ada di Jawa Timur.
  3. Pojok referensi tematik, yang disajikan referensinya dalam bentuk koran, majalah atau buku-buku terkait.
  4. Mengintegrasikan perpustakaan sehingga dapat dilakukan silang layan, agar bisa mengakses koleksi perpustakaan antar perpustakaan daerah di Jawa Timur
  5. Galeri wali limo dan Majapahit.

Menanggapi pertanyaan dari salah satu peserta terkait perbedaan Pusaka (Pusat Unggulan Naskah Nusantara) dengan Pusaka Jawa Timuran, Bapak Wahyu D. Pramana mengatakan, “Senama tetapi berbeda”.

Pusaka (Pusat Unggulan Naskah Nusantara), berfokus pada naskah-naskah kuno nusantara, yang berasal dari Perpusnas, yang kemudian dilayankan di sini. Sedangkan Pusaka Jawa Timuran merupakan produk dari Disperpusip Jatim yang berupa konten lokal Jawa Timur. Website tersebut berisi sinopsis/abstrak/informasi dari koleksi yang ada di DPP. Dipilih beberapa koleksi yang menarik kemudian dibuatkan sinopsis/ ringkasannya untuk ditampilkan pada Pusaka Jawa Timuran. Pusaka Jawa Timuran banyak diminati oleh masyarakat, sehingga kedepannya akan menjadi perhatian teman-teman Disperpusip Jatim, karena merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi deposit di Jawa Timur kepada masyarakat.

Sebanyak 180-an peserta yang mengikuti kegiatan melalui zoom meeting, terdiri dari berbagai kalangan, seperti pustakawan sekolah, pustakawan daerah, mahasiswa, serta masyarakat umum lainnya. Peserta cukup antusias dan aktif menyampaikan pertanyaan melalui fitur chat zoom ataupun bertanya secara langsung melalui fitur open mic. Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta mengetahui saran masukan dari masyarakat terkait bagaimana proses pengolahan bahan pustaka di perpustakaan. hingga layanan apa saja yang dapat disajikan perpustakaan untuk semakin meningkatkan kegemaran membaca di masyarakat. (wafiq)

Leave a Comment