Menulis Menciptakan Sejarah

Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tak mungkin dihindarkan bila kita bicara tentang minat baca, semakin banyak penulis dan hasil tulisannya akan semakin menggairahkan dalam kegiatan perpustakaan dan minat baca. Pada Minggu, 28 Februari 2016 mulai pukul 09.30 sampai pukul 12.30 di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Jalan Menur Pumpungan 32 Surabaya diadakan kegiatan “FAM Surabaya For Kids”. Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Provinsi Jawa Timur, Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Jawa Timur dan Forum Aktif Menulis Indonesia Cabang Surabaya. 

Kegiatan FAM Surabaya For Kids terdiri dua sesi, sesi lomba menulis untuk anak-anak dan sesi seminar untuk orangtuanya. Sesi lomba menulis untuk anak-anak yang diikuti 30 anak dari berbagai sekolah dasar di Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya. Untuk sesi seminar dan diskusi untuk orangtua peserta lomba menulis dan pemerhati anak serta pemerhati minat baca dengan kegiatan seminar dan diskusi  bertema “Membangkitan Penulisan di Lingkungan Keluarga”.

Lomba menulis cerita ini bertema lingkungan. Dalam perlombaan ini juara bukan hal yang utama dikarenakan semua peserta dari anak-anak adalah sang juara. Mereka mampu mengalahkan ketidakpercayaan dirinya untuk berkarya melalui tulisan, suatu hal yang belum tentu bisa dilakukan orang dewasa sekalipun. Dalam lomba Menulis Cerita Mini didapatkan  Juara1 Thufailah Nafiisah (SD  Al muslim),  Juara 2 Zafira SD  Al muslim), dan Juara 3 Azzah Kamila.

Untuk kegiatan diskusi  dengan tema “Membangkitan Penulisan di Lingkungan Keluarga” dilaksnakan untuk orang tua dan masyarakat umum. Diskusi ini diisi oleh dua orang tokoh inspiratif di Jawa Timur yaitu Joko Susanto dan Fafi Inayatillah. Joko Susanto adalah penulis buku Kisah Inspiratif Keluarga Penulis sedangkan Fafi Inayatillah adalah dosen Universitas Negeri Surabaya yang berperan sebagai aktivis gerakan literasi sekolah di Kota Surabaya.

Diskusi ini membagikan kisah ispiratif dari kedua tokoh. Bapak Joko Susanto yang warga Sukodoni Sidoarjo menceritakan kisahnya bagaimana menjadikan keluarganya sebagai keluarga penulis. Istri tercinta dan ketiga anak dari Bapak Joko Susanto juga banyak menghasilkan tulisan yang telah diterbitkan oleh berbagai penerbit nasional. Sedangkan Ibu Fafi Inayatillah menceritakan bagaiaman kisah Beliau mendampingi beberapa sekolah di Surabaya untuk mengembangkan minat baca dan literasi informasi di Kota Surabaya. Selain itu Beliau juga berbagi kisah tentang dunia sastra Indonesia dan dan penulisan di Kota Surabaya pada umumnya.

Dari kegiatan ini, diharapkan akan mampu memotivasi para orang tua untuk berani berkarya lewat tulisan. Dengan diawali orang tua, anak-anak mendapatkan keteladan dan contoh nyata dalam kehidupannya agar mampu bekarya. Mengutip tulisan Pramoedya Anan Taoer dalam “Rumah Kaca” adalah orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. (Wahyu Dian Pramana)(who)