Surabaya, 4 September 2023 SENSASI Batch 2 Sesi 2 Disperpusip Jatim menghadirkan tema pengelolaan bahan perpustakaan. Batch 2 ini dikhususkan untuk tenaga pengelola perpustakaan pada sekolah tingkat SMP/MTs di Jawa Timur.
SENSASI Batch 2 Sesi 2 bertujuan untuk memotivasi dan mendorong pengelola di Perpustakaan Sekolah Tingkat SMP/MTs untuk memberikan layanan informasi yang memuaskan kepada sivitas akademik di lingkungan sekolah, meningkatkan kualitas pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perpustakaan, serta meningkatkan pengetahuan dasar pengelolaan perpustakaan secara baik dan benar.
Batch 2 Seri 2 kali ini menghadirkan ahli di bidang perpustakaan yaitu narasumber pertama Rani Damayanti, S.Pd. dengan tema pengolahan bahan perpustakaan dan naarsumber kedua Nias Maharani, S.IIP dengan tema klasifikasi dan penentuan tajuk subjek. Acara ini dimoderatori oleh Dodik Irawan, Pustakawan Disperpusip Jatim.
Batch 2 seri 2 sendiri diikuti oleh diikuti oleh 263 peserta pengelola dan pustakawan Tingkat SMP/MTs dari penjuru Jawa Timur dan dimulai tepat jam 09.00 WIB. Pada acar kali ini setiap narasumber diberi waktu 60 menit materi dan 30 menit kedua diperuntukan untuk diskusi untuk setiap narasumber.
Materi pertama menghadirkan tema pengolahan bahan perpustakaan, Rani Darmayanti menyampaikan bahwa “tujuan pengadaan bahan pustaka adalah untuk menjaga agar koleksi perpustakaan baik isi/materi yang dikandungnya, senantiasa memenuhi keperluan dan kebutuhan jasa perpustakaan.”. Selain itu ada juga proses persiapan pengadaan bahan pustaka yaitu, menyiapkan rencana anggaran, membuat rencana operasional, mengumpulkan alat bantu seleksi, dan memahami pedoman seleksi.
Pengadaan bahan perpustakaan didahului dengan proses seleksi bahan Seleksi bahan pustaka adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada di perpustakaan. Adapun alat bantu seleksi diantaranya : kartu pesanan, daftar buku beranotasi dengan rekomendasi terbitan perpusnas, daftar buku IKAPI, daftar buku penerbit, referensi buku di surat kabar, serta resensi buku. Selain itu ada juga proses seleksi yang dapat dilakukan melalui survei kebutuhan pengguna jasa, survei judul bahan pustaka, serta hal yang diperhatikan selektor.
Pada sesi diskusi mater pertama, terdapat beberapa pertanyaan, salah satunya “cara penulisan tajuk utama untuk pengarang apakah harus dibalik atau tidak serta bagaimana cara penulisannya jika pengarangnya adalah organisasi atau badan?” tanya Gita.
Tanggapan atas pertanyaan itu antara lain dijawab bahwa penulisan tajuk untuk nama pengarang Indonesia tidak dibalik, kecuali nama marga yang dibelakang atau gelar kebangsawanan ditaruh di belakang.
Acara dilanjutkan dengan materi kedua oleh Nias Maharani, dengan mengungkapkan analisis subjek. Dijabarkan bahwa “analisis subjek yaitu proses meneliti, mengkaji, dan mengumpulkan isi yang dibahas dalam bahan pustaka. Sedangkan daftar tajuk subjek adalah suatu daftar yang dipakai oleh pustakawan sebagai pedoman untuk menetapkan tajuk subjek dari buku-buku yang akan dibuatkan entri subjek”.ungkap Nias Maharani.
Selanjutnya sesi tanya jawab, diantara pertanyaan antara lain adalah dari Ibu Khusnul yang bertanya mengenai pengklasifisian bahan pustaka beruba koran majalah apakah juga perlu dituliskan klasifikasi.
Menanggapi pertanyaan tersebut Mba Nias Maharani, S.IIP. menyampaikan bahwa 500. Untuk surat kabar perlu dilakukan klasifikasi karena memiliki nomor klasifikasi sendiri yaitu masuk ke kelas 000. Selain itu ada pertanyaan lain yaitu apakah ada panduan klasifikasi secara DDC dan kenapa perpustakaan di Indonesia menggunakan DDC. (*wdp)