Kita bersama-sama mempunyai komitmen dalam mengembangkan paradigma baru perpustakaan, khususnya perpustakaan umum untuk bertransformasi menuju peran yang lebih besar dan strategis. Paradigma yang ada selama ini mengukur keberadaan perpustakaan dengan tanggung jawab menumbuhkan minat baca masyarakat, jika indeks minat baca masih rendah maka perpustakaan dinilai tidak berperan sebagaimana mestinya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan program replikasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebanyak 61 perpustakaan. Pembinaan yang telah dilakukan mulai dari koordinasi dengan Kabupaten dan Kota terkait titik replikasi melalui daring. Sosialiasi kepada 61 perpustakaan melalui daring, pelatihan strategi pengembangan pelayanan perpustakaan dan teknologi informasi komunikasi baik secara daring maupun luring yang berkolaborasi dengan master trainer Jawa Timur.
Untuk mempercepat transformasi perpustakaan dibutuhkan dengan multi stakeholder, mulai dari pimpinan daerah, organisasi pemerintahan daerah terkait, sektor swasta, lembaga pendidikan, media, dan juga organisasi kemasyarakatan di daerah melalui upaya advokasi dan kolaborasi. Salah satu upaya nyata dapat dilakukan oleh perpustakaan adalah dengan kegiatan Peer Learning Meeting ini dan diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun untuk dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial kemudian memberikan informasi tentang hasil yang dicapai, serta menginformasikan dukungan apa yang dibutuhkan oleh perpustakaan dan juga manfaat yang diperoleh dari program ini. (*nad-binpus)