SURABAYA, 3 September 2025 – Sebanyak enam mahasiswa Charles Sturt University Australia berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jawa Timur, Selasa (2/9/2025) pagi.
Mereka yakni Haykey Hawkins, Mellisa Mathews, Asha Krevs, Brittnee Young, Jhon dan Ashleigh Cashand. Didampingi beberapa dosen dari Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, keenam mahasiswa tersebut ingin mengetahui sisi lain yang ada di Disperpusip Jatim, utamanya soal pelestarian manuskrip naskah kuno (naskun).
Dosen Pendamping Charles Sturt University Australia, Anita Dewi menyampaikan bahwa kunjungannya untuk mengetahui beberapa program kegiatan di kantor yang terletak di jalan Menur Pumpungan 32 Surabaya tersebut. Kendati banyak kesamaan, keenam mahasiswa Charles Sturt University Australia ingin mengetahui hal baru dan yang berbeda ketimbang yang ada di negara mereka.
“Kunjungan ini menjadi persyaratan edukasi program kuliah yang mereka tempuh. Dan kami ingin bertukar pikiran. Sebab ini program kami untuk mengembangkan ilmu Informasi dan Perpustakaan,” ujar Anita.
Dirinya pun menyampaikan terima kasih atas diterimanya kunjungan tersebut. Anita berharap agar kolaborasi tersebut dapat dilanjutkan dan dikembangkan lagi.
“Terima kasih yang tiada tara kepada Disperpusip Jatim. Terima kasih kami diijinkan untuk berkunjung. Semoga ini bukan satu satunya kesempatan untuk berkolaborasi tapi berkelanjutan. Kerja bareng antara akademisi dan industri,” ungkapnya.
Menurutnya, kolaborasi ini dinilai sangat penting. Mengingat akademisi menghasilkan lulusan-lulusan yang bagus untuk mendukung kinerja sebuah industri atau lembaga, termasuk dunia perpustakaan.
“Apalagi orang yang menghasilkan lulusan untuk ilmu informasi dan perpustakaan. Dimana lulusannya dapat mendukung kinerja dibidang perpustakaan dan Kearsipan,” katanya.
Sementara sebelumnya, mewakili Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi, Plt. Sekertaris Disperpusip Jatim, M. Arif Widodo, ST, MSE menyambut baik kunjungan yang dilakukan Charles Sturt University Australia yang diinisiasi Fakultas Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unair Surabaya.
“Saya sangat menyambut selamat datang kepada peserta untuk berkunjung ke perpustakaan,” ujarnya.
Menurut Arif, kunjungan tersebut menjadi kebanggaan bagi Disperpusip Jatim yakni benar-benar sebagai tempat menambah ilmu, pengetahuan dan wawasan di bidang yang mereka geluti. Utamanya dalam upaya pengembangan, pengetahuan, kreativitas, eksplorasi serta rekreasi.
“Kami juga punya koleksi buku sejarah dan manuskrip. Untuk pengetahuan akademi dan masyarakat. Meski sederhana tapi ini untuk membuat pengetahuan dan wawasan bersama. Terima kasih atas kunjungannya,” jelasnya.
Keenam mahasiswa Charles Sturt University Australia tersebut diajak keliling beberapa spot literasi yang biasa diakses dan dinikmati oleh masyarakat. Seperti layanan drive thru, layanan umum, layanan anak-anak, ruang paper kertas, ruang dongeng, pelataran maos, selasar literasi, auditorium literasi, layanan kelompok rentan, ruang inkubator literasi serta galeri Majapahit dan Walilimo.
Mereka sangat antusias ketika ditunjukkan di ruang pelestarian manuskrip naskun yang dimiliki Disperpusip Jatim. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mereka juga diajari nyerat (nulis) lontar dengan menggunakan media daun lontar.
Mereka juga mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana cara sederhana melakukan restorasi dan preservasi naskun. Laminasi dengan tisu jepang, cara mengatasi hama, memakai pengaturan suhu dan press kontrol serta cahaya harus dijaga di ruangan khusus.
“Biasanya tidak boleh diperlihatkan dalam melestarikan naskah-naskah seperti ini. Tapi ini spesial untuk mahasiswa. Dan ini mereka sangat menikmati dan enjoy, kami berterima kasih,” ujar Anita Dewi.(*)



