MENILIK PUSAT LITERASI JAWA TIMUR, KUNJUNGAN WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR KE DISPERPUSIP JATIM

SURABAYA – Senin (7/7), Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., melaksanakan kunjungan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur untuk meninjau langsung berbagai layanan dan fasilitas perpustakaan. Didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si, Wagub Emil menyusuri berbagai area, mulai dari Plataran Maos, Ruang Anak, Ruang Dongeng, Layanan Umum, Auditorium Literasi, Galeri Majapahit dan Walilimo, hingga Inkubator Literasi.

Dalam kunjungan ini, beliau menyampaikan kesan yang mendalam terhadap peran strategis Disperspusip Jatim. “Disperpusip Jatim bukan sekadar perpustakaan dalam konteks yang umumnya orang ketahui, yaitu tempat rak-rak yang isinya buku, di mana orang bisa pinjam atau baca di tempat. Ternyata di sini, (Disperpusip Jatim) ini menjadi tempat untuk menggugah seseorang untuk mencintai buku dan literasi. Ini adalah tempat yang dirancang inklusif, agar siapa pun dapat mencintai literasi. Jadi mungkin boleh disebut, (Disperpusip Jatim) ini sebagai pusat literasi Jawa Timur sebenarnya,” ungkapnya.

Wagub Emil menyoroti bagaimana Disperpusip Jatim tidak hanya menyajikan koleksi buku, tetapi juga menghadirkan esensi dari dalam buku. Sebagai contoh, pemanfaatan solar panel untuk memompa air mancur di kolam ikan nila Plataran Maos, yang kemudian dialirkan ke sistem hidroponik, merupakan penerapan konsep optimalisasi integrity farming. Selain itu, keberadaan Ruang Anak, Ruang Dongeng, serta berbagai fasilitas ramah disabilitas, menunjukkan komitmen Disperpusip Jatim sebagai ruang inklusif yang menaruh perhatian penuh pada seluruh lapisan masyarakat.

Melihat tingginya antusiasme pengunjung yang aktif memanfaatkan layanan di Disperpusip Jatim, termasuk Auditorium Literasi, Wagub Emil turut menekankan prospek Disperpusip Jatim sebagai sarana penyebarluasan budaya literasi, di mana para pengunjung nantinya diharap dapat menjadi agen literasi di komunitas masing-masing. Beliau mendorong agar Disperpusip Jatim menjadi jejaring yang aktif dan efektif untuk menyebarkan semangat literasi serta “virus positif” ke seluruh penjuru Jawa Timur.

Salah satu area yang menarik perhatian khusus Wagub Emil adalah Galeri Majapahit dan Walilimo yang baru saja diresmikan Gubernur Jawa Timur, Dr. (H.C.UA) Hj. Khofifah Indar Parawansa. Beliau mengapresiasi upaya penggunaan teknologi virtual reality (VR) dan interactive games sehingga masyarakat lebih tertarik mengeksplorasi sejarah Majapahit dan Walilimo yang makamnya berada di wilayah Jawa Timur. “Walaupun buku adalah sumber literasi utama, tapi membangun budaya literasi ini bisa dibuat menyenangkan,” tuturnya.

Tak hanya berkeliling dan berdiskusi, Wagub Emil juga sempat melakukan sesi rekaman podcast di Inkubator Literasi, sebagai bagian dari upaya mendorong dialog seputar pentingnya literasi di era digital. Beliau menggarisbawahi bahwa literasi bukan sekadar tolak ukur mengerti abjad atau kata, tetapi kemampuan untuk melakukan analisis kematangan dalam mengonsumsi informasi. Hal tersebut menjadi tugas khusus dari Disperpusip Jatim, khususnya dalam konteks perpustakaan dan kepustakawanan, terkait pergeseran dari sekadar reading menjadi literacy.

“Bu Tiat ini sebagai Kepala Dinas Perpustakaan (dan Kearsipan) di Jawa Timur adalah Chief Literacy Officer. Senjata yang ada di tangannya bukan hanya gedung ini saja, tapi gedung ini adalah salah satu dari amunisi yang dimiliki oleh Chief Literacy Officer untuk membangun kesadaran literasi di 42 juta penduduk Jawa Timur,” pungkasnya. (put)

Leave a Comment