FORUM PERANGKAT DAERAH/LINTAS PERANGKAT DAERAH DAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2025

(Surabaya, 17/03/2025) Dalam rangka penjaringan aspirasi masyarakat dan stakeholder untuk penyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur melaksanakan Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah dan Forum Konsultasi Publik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tahun 2025di Ruang Graha Pustaka Lantai 2 Kantor Dinas Menur Pumpungan Kota Surabaya pada tanggal 5 Maret 2025. Hasil rapat meliputi Rencana Kegiatan Pustakawan Tahun 2025 di antaranya:

  1. Rencana Kerja Perangkat Daerah disusun dengan mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD serta didasarkan pada evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra Perangkat Daerah;
  2. Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2026 berpedoman pada Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025-2026 dan sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017;
  3. Sebagai dokumen Perangkat Daerah, Renja mempunyai kedudukan strategis dalam menjembatani perencanaan Perangkat Daerah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan sebagai implementasi pelaksanaan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2025-2026;
  4. Tahapan penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2026 melalui beberapa tahapan yaitu: Persiapan penyusunan Renja, Penyusunan rancangan awal Renja, Pelaksanaan forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah, Penyusunan rancangan Renja, Perumusan rancangan akhir Renja dan Penetapan.

Narasumber yang mengisi materi adalah:

  1. Ir. Tiat S. Suwardi, M. Si. (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur);
  2. Nurareni Widi Astuti, S.E., M. Si. (Perencana Ahli Muda – Sub-Koordinator Sub-Substansi Pariwisata, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Bappeda Provinsi Jawa Timur);
  3. Syarif Oemar Said (Masyarakat Peduli Arsip).

Kesimpulan:

  • Pengusulan memori kolektif bangsa oleh individu atau masyarakat memiliki tantangan besar, namun juga sangat penting untuk memastikan sejarah dan budaya tetap hidup.
  • Dengan dukungan yang tepat, kesadaran yang meningkat, dan penggunaan teknologi yang tepat, tantangan-tantangan ini bisa diatasi untuk mewujudkan memori kolektif bangsa yang lebih kuat dan terorganisir.*AL

Leave a Comment