Tingkatkan Minat Baca Sejak Dini, Disperpusip Jatim Geliatkan Read Aloud di Lingkup Keluarga

Surabaya, 26 Februari 2025 – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Prov. Jatim terus menggelorakan minat baca masyarakat sejak dini melalui berbagai cara. Salah satu yang dilakukan yakni dengan menggeliatkan metode membaca nyaring (read aloud) di lingkup keluarga.

Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi mengatakan, metode read aloud bukan sekedar aktivitas melihat atau membaca buku biasa. Tetapi metode tersebut melakukan cara membaca dengan bersuara dan memperhatikan struktur kata, kalimat, frasa dan intonasi.

“Mengapa begitu, karena tujuannya adalah mengajak pembaca dan pendengar menangkap dan memahami informasi, pikiran dan perasaan pengarang yang terdapat pada buku yang dibaca. Utamanya bagi orang tua yang akan membacakan buku kepada anak-anak mereka,” kata Tiat S. Suwardi saat membuka Poadcast BAHASA (Bahas Apa Saja) di Ruang Inkubator Literasi Disperpusip Jatim, Jl. Menur Pumpungan 32, Surabaya, Rabu (26/2/2025).

Membiasakan read aloud, menurut Tiat, dinilai sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan bahasa dan otak anak-anak sejak dini. Mengapa penting? mengingat membaca nyaring juga akan membentuk hubungan yang erat antara orang tua dengan anak dan buku.

“Hal ini tentu berpengaruh positif pada tingkat pemahaman dan kecerdasan anak,” katanya.

Menurut Tiat, alasannya tak lain bahwa otak manusia menyimpan jutaan neuron yang saling terhubung. Sementara pada bayi, neuron belum saling terhubung.

“Dan ini butuh rangsangan untuk terus berkembang. Salah satu rangsangannya yakni melalui cara read aloud. Karena aktivitas read aloud memiliki pengaruh yang cukup besar pada perkembangan otak bayi,” katanya.

Saat ayah bunda membacakan buku dengan cara read aloud kepada buah hati, maka hubungan antar sel otak dan tautan baru akan terbentuk. Disamping itu, metode read aloud dapat membangun imajinasi anak serta menanamkan kecintaan membaca anak seumur hidupnya.

“Minimal anak-anak mendapatkan pengetahuan sesuai usianya. Optimalkan sesuai usianya. Belajar mulai dari anak sampai akhir hayat lewat belajar membaca,” jelasnya.

Tiat yang sempat menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi itu mengajak semua pihak untuk dapat membangun kolaborasi dalam meningkatkan literasi di tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya di lingkup perpustakaan saja, tetapi juga bisa dibangun diberbagai unsur.

“Kolaborasi tidak hanya orang tua saja, tapi juga sekolah juga, dengan berbagai komunitas dan kabupaten kota untuk meningkatkan gemar membaca. Dan insyallah pasti akan lebih baik nantinya,” terangnya.

“Dengan terbangunnya metode read aloud sejak dini di lingkup keluarga diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat Jawa Timur,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Read Aloud Jatim, Ariani Safitri, S.Sos menjelaskan, membangun kepercayaan diri menjadi hal yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Tidak hanya dari aspek sosial saja, aspek emosional dan akademik juga dapat terbangun.

“Anak yang percaya diri lebih mudah menghadapai tantangan. Berani mencoba hal baru dan mampu berkomunikasi dengan baik,” jelasnya.

Agar mampu terbangun rasa percaya diri anak, perempuan yang sering disapa Kak Inge itu mengajak para orang tua untuk menerapkan metode read aloud sejak dini. Mengapa demikian, karena manfaat read aloud sangat besar bagi tumbuh kembang anak.

“Manfaatnya dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan literasi anak. Lalu, mengembangkan keterampilan mereka, merangsang imajinasi dan kreativitas serta memperkuat ikatan emosional dengan orang tua,” terangnya.

Lebih dari pada itu, Ariani Safitri menjelaskan, read aloud juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam berbicara. Termasuk mengurangi rasa cemas anak dan meningkatkan kenyamanan dalam berkomunikasi.

“Untuk membangun itu semua, peran orang tua sangat penting,” tuturnya.

Peran orang tua dinilai menjadi teladan dalam hal membaca. Caranya perlu terciptanya rutinitas dalam membaca bersama setiap hari. Termasuk memilih buku yang akan dibaca sesuai usia dan minat anak.

“Gunakan intonasi dan ekspresi yang menarik, libatkan anak dalam cerita dan berikan pujian serta dukungan bagi anak-anak,” ujarnya.

Ariani pun memberikan tips praktis agar read aloud dapat dilakukan di setiap keluarga. Caranya jadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan. Disamping itu perlu dilakukan secara konsisten serta mengajak seluruh anggota keluarga terlibat.

“Read aloud itu bukan hanya tentang membaca buku saja, tetapi juga tentang membangun kehangatan, kebersamaan dan kepercayaan diri anak dalam berbicara dan berinteraksi,” kata Ariani.(*)

Leave a Comment