SURABAYA, 13 November 2024 – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim menampilkan konsep literasi sejarah Kerajaan Majapahit dan Walilimo. Konsep literasi masa kekunoan kedua peradaban tersebut dikemas kekinian di Pameran Pelayanan Publik (PP) Jatim 2024 di Convention Hall, Grand City Surabaya, Rabu (13/11/2024).
Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi mengatakan, konsep sejarah dan peradaban Kerajaan Majapahit dan Walilimo tersebut tidak lepas dengan hal literasi. Mengingat, lembaga yang ia pimpin sebagai tempat pembelajaran sepanjang hayat.
“Jadi konsep ini tidak lepas dengan yang namanya literasi. Sedang Majapahit dan Walilimo dikarenakan kedua sejarah peradaban ini menjadi cikal bakal peradaban di Jawa Timur,” ujarnya.
Untuk konsep kekunoan dikemas kekinian, Tiat yang juga menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi itu menjelaskan, pameran Kerajaan Majapahit dan Walilimo yang dipamerkan identik dengan aspek sejarah dan peradaban. Sehingga, nuansa kekunoan tidak bisa ditinggalkan.
“Kekunoannya itu seperti halnya naskah kuno, situs bersejarah dan tradisi nyerat (menulis, red) lontar. Apalagi Jatim sebagai salah satu pengghasil lontar terbaik di Indonesia,” tuturnya.
Sementara untuk kekinian, semua sejarah dan peradaban tersebut ditampilkan dalam bentuk teknologi digital. Seperti game, virtual 360 kondisi eksisting situs sejarah dan video animasi.
“Ini yang kami angkat. Mengapa? untuk menyajikan literasi sejarah dan peradaban dalam bentuk teknologi digital sesuai era saat ini,” tutur Tiat.
Sementara pameran yang ditampilkan meliputi seputar literasi sejarah dan peradaban Kerajaan Majapahit dan Walilimo. Seperti literasi sejarah tentang lambang negara burung garuda, bendera merah putih serta bhineka tunggal ika.
“Untuk Kerajaan Majapahit tema yang diangkat yakni merawat warisan bangsa menuju peradaban digital,” terangnya.
Lalu untuk pameran literasi sejarah dan peradaban Walilimo yang ditampilkan yakni seputar situs sejarah perjalanan dakwah para Walilimo. Seperti Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Gresik, Sunan Giri dan Sunan Bonang.
“Untuk Walilimo, kami menampilkan tentang petuah dan warisan para sunan-sunan,” jelasnya.
Disamping itu, stand ukuran 3×2 meter itu juga memamerkan beberapa naskah kuno secara fisik dan digital dalam bentuk e-kios.
“Jadi konsep kekinian berupa digitalisasi menjadi instrumen media dalam menyajikan kekunoan sejarah dan peradaban keduanya,” pungkas Tiat.
Sementara itu, pameran PP Jatim 2024 yang diselenggarakan di Convention Hall, Grand City Surabaya, 13 – 15 November 2024 memamerkan produk layanan publik organisasi perangkat daerah dan pemkab/kota se Jatim secara gratis. Di momen pembukaan, Disperpusip Jatim mendapatkan tiga penghargaan sekaligus dari Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Ketiga penghargaan tersebut yakni Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) Prov.Jatim tahun 2024 dengan predikat prima. Kedua, yakni penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Pemprov Jatim dengan predikat A. Lalu ketiga, Aplikasi Sistem Integrasi Bersama Kinerja Implementasi Budaya CETTAR (SIBEKISAR) tahun 2024 dengan predikat CETTAR.(*)