SURABAYA, 14 September 2024 – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jatim memberikan penghargaan Cilpasastra Akademi Literasi Ilustrasi Pustaka Jatim tahun 2024 kepada 16 peserta. Pemberian penghargaan tersebut diserahkan Asisten I Setdaprov Jatim Drs. Benny Sampirwanto, MSi didampingi Kepala Disperpusip Jatim Ir. Tiat S. Suwardi, MSi, Pimpinan Zumen Art Sunu Sardi Nugroho bersama Win Fajar Adventa di acara Gebyar Literasi Jatim memperingati Hari Kunjung Perpustakaan (HKP) dan Hari Jadi Ke 79 Provinsi Jatim di Graha Pustaka, Disperpusip Jatim, Sabtu (14/9/2024).
Keenambelas penerima penghargaan tersebut yakni Kellyn Drew Purtjahjo, Deogracia Lintang Kirana, Leyla Emma Saputra, Alfonso Rudolph Herryawan, Natasha Tiffany Kuncoro dan I Gusti Jaya Agung Vania Casimira.
Selanjutnya ada Chiara Lynn Hartono, Latisha Gabrielle Miracle, Hazel Nathania, Reinne Arella Utomo, Belinda Clarence, Chrysella Lynn Hartono, Jovannie Cattleya Abigail Kristanto, Giselle Frances Handinata, Elena Yip dan Alysse Soelayman.
Kepala Disperpusip Jatim Ir. Tiat S. Suwardi, MSi mengatakan, penerima penghargaan yang kesemuanya terdiri dari anak-anak itu mampu berkompetisi dan berkarya dalam sebuah lukisan ilustrasi. Karya tersebut berdasarkan hasil ilustrasi terhadap karya esai lomba Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Jatim yang diselenggarakan Disperpusip Jatim bersama Perpusnas Press.
“Alhamdulillah ini semua berkat kolaborasi kita bersama Zumen Art dan Perpusnas Press,” kata Tiat S. Suwardi.
Menurutnya, anak-anak sejak dini perlu dipertemukan dengan berbagai kompetisi. Termasuk kompetisi dalam dunia literasi. Selain itu, mereka juga perlu disiapkan terhadap berbagai inovasi untuk menghadirkan perpustakaan virtual di tempat nongkrong anak muda.
“Prinsip literasi itu ada di dalam panca indera manusia. Jadi tidak hanya membaca. Dan perpustakaan digital bukanlah sekedar tempat membaca tapi harus ditransformasikan berbasis ilmu sosial,” katanya.
“Masyarakat dapat membaca, mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan bisa meningkatkan ekonomi,” imbuhnya.
Tiat kembali menjelaskan, perpustakaan harus mempunyai konsep Galery, Library, Archive dan Museum (GLAM) yang bisa menjadi ruang pamer bagi masyarakat.
“Ada galeri, ada co working space dan lebih luas lagi,” terangnya.
Disperpusip Jatim akan membina dan berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan tingkat kabupaten/kota untuk menghadirkan literasi di tempat keramaian. Tidak menutup kemungkinan juga menghadirkan di warkop maupun cafe.
“Kita akan sampai ke sana dan tentu berkolaborasi pastinya ya, karena kita mengembangkan ini tidak sendiri tapi kolaborasi. Itu sudah mulai dilakukan di beberapa tempat misalnya di pojok baca ada di Desa Wage (Sidoarjo), ada di perpustakaan kabupaten/kota, ada di perpustakaan OPD,” tuturnya ketika ditanya apakan akan menghadirkan perpustakaan di cafe.
Dikesempatan yang sama, Asisten I Setdaprov Jatim, Drs. Benny Sampirwanto, MSi menuturkan, perpustakaan digital bisa saja dihadirkan di tempat keramaian. Pasalnya, keberadaannya berbasis virtual dan cara penggunaannya sangat mudah tinggal di scan barcode. Selanjutnya dapat memilih judul buku yang ingin dibaca.
“Bahwa ini bukan hanya perpustakaan secara fisik tapi yang lebih penting lagi adalah perpustakaan virtual yang itu tanpa batas ruangan, tanpa batas waktu, semua bisa diakses di mana saja, dan beliau (Kepala Disperpusip Jatim) tampaknya juga sudah mempersiapkan semua itu,” pungkasnya.
Sementara itu, serangkaian acara peringatan HKP dan Hari Jadi ke 79 Prov. Jatim yang diselenggarakan Disperpusip Jatim menghadirkan beberapa acara mulai bedah buku, live music, talkshow, konsultasi literasi, pameran, festival dongeng hingga pemutaran film. Acara tersebut digelar selama tiga bulan (September – November).(*)