Literasi Kesehatan : Menuju Generasi Indonesia Emas Melalui Konsumsi Gizi Seimbang dan Peran Perpustakaan

BAHASA “Bahas Apa Saja” episode ke 134 hadir kembali pada hari Rabu, 26 Juni 2024. Bertempat di Ruang Inkubator Literasi Disperpusip Jatim. Episode kali ini mengusung tema “Literasi Kesehatan : Menuju Generasi Indonesia Emas Melalui Konsumsi Gizi Seimbang dan Peran Perpustakaan” dan menghadirkan Ibu Ni Luh Putu Ayu Putri Sariningrat, SKM., M.Si. – Analis Kesehatan UPT Labkesda Prov. Jatim serta dipandu oleh Wafiq Adilah, A.Md. – Pustakawan Terampil Disperpusip Jatim.

Ibu Putri selaku narasumber mengungkapkan bahwa gizi seimbang menjadi salah satu faktor penting transformasi menuju Generasi Indonesia 2045. Konsumsi gizi seimbang mencakup asupan nutrisi yang memadai dari semua kelompok makanan, termasuk protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta vitamin dan mineral penting, serta meminimalkan konsumsi makanan olahan dan gula tambahan untuk mencegah risiko obesitas dan penyakit lainnya.

Yang perlu dipersiapkan adalah 8000 hari kehidupan. Seorang perempuan sewaktu menjadi calon pengantin wajib diperiksa apakah status gizi sudah baik, apakah ada anemia, dll? Saat hamil juga harus diperhatikan, agar bayi tidak lahir BBLR. Ibu hamil yang kekurangan gizi bisa dilihat dari lingkar lengannya. Jika sejak awal ibu sudah anemia, kekurangan gizi kronis, tidak asi eksklusif dan tidak didukung keragaman makanan ketika MPASI maka besar kemungkinan anak akan menjadi stunting. Apabila tidak ditangani dengan baik akan menciptakan generasi muda yang tidak sehat. 

ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan merupakan dasar terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan kekebalan yang diberikan oleh antibodi dari ibu, yang tidak dapat disamai oleh formula susu lainnya. Penekanan juga diberikan pada pengenalan MPASI yang tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak. Kenaikan berat badan harus diperhatikan, melalui posyandu dan KMS. Jangan sampai balita menjadi mudah sakit sehingga BB (berat badan) dan PB (panjang badan) tidak optimal. Perkembangan otak 25% saat lahir dan terus berkembang 70-80% pada saat 2 tahun, 90% saat 5 tahun. Pada usia 2 tahun kita mencapai 50% dari tinggi orang dewasa. 

Sehat menurut WHO tidak hanya sekedar sehat dari fisik, harus sehat secara psikis dan sosial. Bayi yang lahir pada saat ini akan menjadi penerus pembangunan sehingga harus sehat dan memiliki kompetensi. Mendukung dengan nutrisi yang bagus sehingga bisa melakukan kegiatan yang sesuai umurnya. Perubahan fisiologis dari anak ke remaja sangat cepat, tinggi badan dan mulai pubertas. Jika tidak cermat maka akan bermasalah dengan gizinya.

Kebiasan makanan manis : diabetes

Kebiasan makanan asin : hipertensi

Kebiasan makanan berlemak : kolesterol, penyumbatan pembuluh darah, stroke

Tumpeng gizi seimbang : susunan makanan sehari-hari yang penuh dengan zat gizi sesuai jumlah kalori yang diperlukan. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin.

Kebutuhan kalori akan berbeda pada setiap individu. Jenis kelamin, jenis pekerjaan, umur, dll.

4 pilar :

– Makanan beraneka ragam

– Aktivitas fisik

– Hidup sehat

– Pemantauan berat badan

Keberagaman makanan bagus untuk diajarkan pada anak sejak dini. Tidak ada jenis bahan makanan yang bisa memenuhi seluruh komponen gizi. Karbohidrat 3-4 porsi. Sayur 3-4 porsi. Buah 2-3 porsi. Protein 2-4 porsi. Batasi gula, garam dan minyak. Minum air putih 8 gelas.  

Peran perpustakaan

Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah,peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahanbahan non cetakan seperti microfish, micro film, dll. Oleh karena itu, perpustakaan dapat dmanfaatkaan oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademisi.

Peran: 

  1. Sebagai pusat informasi
  2. Sebagai pusat inovasi
  3. Sebagai pusat sumber belajar.

Leave a Comment