(Jakarta Pusat, 14/05/2024) Untuk mewujudkan sasaran strategis dan arah kebijakan prioritas nasional pada program perpustakaan dan literasi yaitu peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi sosial dan perpustakaan yang terakreditasi serta mendukung proses perencanaan partisipatif, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan 2024. Tujuan diselenggarakannya Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan 2024 adalah sebagai akselerasi berbagai kegiatan perpustakaan terkait perubahan program terbaru di era disrupsi perubahan demografi; membahas tiga isu utama, yaitu penguatan budaya baca dan literasi, pengarus-utamaan naskah nusantara, serta standardisasi dan pembinaan tenaga perpustakaan. Hasil dari rekomendasi pelaksanaan Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2024 agar dapat diakomodasi pada program Perpustakaan Nasional tahun mendatang.
Narasumber yang hadir meliputi Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia; Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia; Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia; Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas; Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Pada Sesi Berbagi, narasumber yang hadir meliputi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur; Bupati Berau Kalimantan Timur; serta Bupati Kendal Jawa Tengah. Pada Sesi Paralel Pembahasan Isu Penguatan Budaya Baca dan Literasi, Pengarusutamaan Naskah Nusantara, Standardisasi dan Tenaga Perpustakaan narasumber yang hadir meliputi Ketua Umum Perkumpulan Literasi Indonesia; Kepala Desa Purwobakti, Kabupaten Bungo Jambi; Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa); Lektor Kepala Program Studi Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas; Kepala Perpustakaan Sekolah SMAN 3 Jakarta; serta Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada sesi Pembahasan Pleno 3 (tiga) Isu dimoderatori oleh Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Selanjutnya pada Sesi Panel diisi oleh Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta Deputi Bidang serta Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, KemenPPN/Bappenas.
Rapat Koordinasi Perpustakaan Nasional ini dibuka dengan Prolog oleh Maman Suherman, Penggerak Literasi Nasional. Selanjutnya pada Sesi Pembukaan terdapat Penandatangan Berita Acara Penyerahan sertifikat Memory of the World Committee for Asia and Pacific (MoWCAP) dari Perpustakaan Nasional kepada Arsip Nasional Republik Indonesia yang telah mendorong naskah ‘Tuanku Imam Bondjol’ yang telah masuk ke Memory of the World. Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Dr. Joko Santoso, M.Hum., menyampaikan Perpusnas memiliki tiga program besar yang menjadi fokus Utama pada 2024. Program tersebut berupa penguatan budaya baca dan literasi, pengarus-utamaan naskah nusantara serta standardisasi dan pembinaan tenaga perpustakaan yang ditujukan untuk pemetaan perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. menyampaikan Strategi Penataan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diawali dengan memaknai kembali hakikat perpustakaan yakni sebagai wahana atau tempat untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas serta munculnya gagasan dan pengetahuan baru kemudian mengonfirmasi pemikiran yang belum kukuh melalui data dan bacaan yang tersedia di perpustakaan. Selanjutnya mengidentifikasi masalah. Menata ulang program yang masih berserak agar lebih fokus dan tidak banyak tumpang tindih diantara satuan kerja. Diikuti dengan sosialisasi dan mengawal pelaksanaan program kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Selanjutnya, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas, Drs. Amich Alhumami, M.A, M.Ed., Ph.D. menyampaikan Kebijakan pembangunan literasi sebagai Prioritas Nasional dalam RPJMN 2025 – 2029. Pemerintah melalui Bappenas memberikan dukungan penuh terhadap perpustakaan untuk dapat meningkatkan literasi di Indonesia. Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Sugito, S.Sos., M.H. menyampaikan Kebijakan Dana Desa dalam Pembangunan dan Pengembangan Perpustakaan Desa dan Bahan Bacaan Bermutu. Dalam kesempatan tersebut, beliau menegaskan bahwa pendanaan TBM, perpustakaan Desa, atau nama lain yang serupa dapat diperoleh dari Anggaran Pemerintah maupun Dana Desa, Hibah dan Donasi, Program Pemerintah dan Lembaga Swasta, Sumber Pendapatan Internal, Penggalangan Dana Komunitas, Kemitraan dengan Lembaga Pendidikan atau lainnya, bahkan Program Bantuan Internasional. Kemendesa PDTT akan terus mendukung literasi, terutama pada masyarakat desa.
Pada Sesi Berbagi, Bupati Berau Kalimantan Timur, Hj. Sri Juniarsih Mas, M.Pd. menyampaikan Strategi Kabupaten Berau dalam meningkatkan perpustakaan terakreditasi. Diantaranya adalah Menciptakan Komunikasi Intensif, Membangun komunikasi yang intensif dengan pihak yang berkaitan dengan pengembangan Perpustakaan; Membangun kemitraan antara pemerintah dengan organisasi penggerak perpustakaan dan literasi; Memberikan Apresiasi dan Penghargaan, Memberikan apresiasi dan anugerah kepada seluruh pegiat literasi serta Perpustakaan di Kabupaten Berau dalam event Tahunan (Bulan Kunjung Perpustakaan/BKP); serta Dukungan Anggaran dan Regulasi, Dukungan berupa kebijakan anggaran dan regulasi terus diupayakan melalui perangkat daerah terkait serta dukungan pihak dunia usaha dan dunia industri. Bupati Kendal Jawa Tengah, Dico M. Ganinduto, B.Sc. menyampaikan Praktik Baik Pengembangan Perpustakaan untuk Memperkuat Budaya Baca dan Literasi Masyarakat di Kabupaten Kendal berupa Dukungan APBD Kabupaten Kendal; Inovatif; Adaptif; Kolaboratif. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si. menyampaikan Upaya Penyelamatan dan Pelestarian Naskah Nusantara di Provinsi Jawa Timur. Kegiatan Pelestarian Naskah Kuno di Jawa Timur antara lain berupa Kebijakan; Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Pelestarian Naskah Kuno; Pendataan/Pencarian Naskah Kuno; Konservasi Naskah Kuno; Restorasi Naskah Kuno; Pengolahan Naskah Kuno; Pengembangan Pengelolaan Naskah Kuno; Benchmarking dan Penjajakan Kerja Sama.
Kegiatan ini diikuti Peserta dari seluruh provinsi di seluruh Indonesia dengan mayoritas dari Dinas Perpustakaan. Adapun jumlah peserta yang hadir secara luring yaitu sebanyak 800 orang, 1.200 peserta daring melalui zoom meeting dan 300 peserta via youtube live streaming Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.*AL