SURABAYA, 5 September 2023 – Ajakan untuk menyukai dunia literasi di lingkungan anak-anak terus digaungkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim. Upaya tersebut gencar dilakukan lewat sapaan layanan ekstensi dongeng anak dan remaja keliling (darling) serta mobil perpustakaan keliling (MPK) di KB-TK Khadijah 2 Surabaya, Selasa (5/9).
Acara yang diikuti sebanyak 70 anak kelompok bermain dan taman kanak-kanak (KB-TK) itu menghadirkan layanan buku anak-anak serta aksi dongeng. Saking semangatnya, puluhan anak-anak tersebut antusias tatkala sesi dongeng ditampilkan.
Ariani Safitri yang hadir sebagai pendongeng membuat mereka terkesima. Dengan judul “Maaf Ya”, Ariani Saftri yang sering disapa Kak Inge tersebut menceritakan lakon binatang gajah dan semut.
Dalam dongengnya, perempuan yang identik selalu membawa gitar ukulelenya dalam mendongeng itu menceritakan soal kegembiraan sang gajah tatkala makan buah apel. Dengan rasa senangnya, binatang yang bertubuh tambun dan memiliki belalai panjang itu melompat kegirangan.
“Bum bum bum… Demikian bunyinya ketika sang gajah melompat kegirangan,” cerita Kak Inge sembari sesaat memetikkan gitar ukulelenya.
Rasa gembira itu pun berulang kali diekspresikan. Malahan, sang gajah terus lompat dengan girangnya.
“Bum bum bum,” serunya.
Namun sayang, suasana itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan si semut. Binatang kecil itu merasa terganggu. Tempat yang ia tinggali bergetar dan porak-poranda.
“Hehhhh, gajah kamu telah merusak rumahku,… Jadi kamu harus memperbaiki rumahku. Sahut si semut. ” kata Kak Inge.
Tapi seruan si semut tak diindahkan. Malahan si gajah terus melakukan hal yang sama.
“Bum bum bum…,” kata Kak Inge.
Melihat ulah itu, sekumpulan semut pun geram dan marah. Mereka meminta agar si gajah meminta maaf. Namun, permohonan itu tak diindahkannya.
“Maaf, mengapa aku harus berkata maaf. Kan aku tidak bersalah, kata si gajah,” kata Kak Inge.
Melihat kesombongan si gajah, si semut pun melakukan siasat bersama.
“Nah, ketika si gajah tertidur pulas setelah kenyang makan buah apel, sekumpulan semut pun secara perlahan naik ke tubuh si gajah dan masuk dalam kuping si gajah,” ceritanya.
Merasa ada hal yang aneh dan terganggu, sontak sang gajah pun berteriak.
“Aduh aduh aduh…. Ada apa ini di telingaku. Si gajah pun sadar kalau yang ada di kupingnya adalah semut,” cerita Kak Inge sembari menyisipkan beberapa nyanyian anak-anak dalam bercerita.
Karena risih, si gajah pun meminta si semut untuk keluar dan pergi dari dalam kupingnya.
“Aku mau keluar kalau kamu minta maaf dulu pada kami,” jelasnya.
Karena merasa geli dan risih, akhirnya si gajah pun memberanikan diri untuk menyampaikan permohonan maaf.
“Maaf ya…, ujar si gajah,” kata Kak Inge.
Mendengar cerita itu, anak-anak pun merasa senang. Karena si gajah dan si semut bisa bermain bersama dan bahkan membetulkan rumah si semut.
“Ini kami mengajarkan kepada anak-anak agar mereka berani dan tidak malu untuk menyampaikan permohonan maaf kepada siapapun,” jelas Kak Inge.
Selain mendengarkan dongeng, anak-anak pun diajak berkunjung menuju MPK. Mobil yang berisi ratusan buku bacaan anak-anak itu diharapkan dapat menjadi tempat baca mengasyikkan.
“Kami berharap ini semua dapat memberikan layanan dalam upaya menumbuh kembangkan minat baca anak-anak sejak dini,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi di kantornya.(*)