Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan salah satu agenda nasionalnya : Rapat Koordinasi Nasional Pelestarian Naskah Nusantara, kali ini bertajuk “Optimalisasi Pemanfaatan Data Naskah Nusantara sebagai Pelestari Warisan Intelektual Bangsa Pasca Pandemi Covid 19, dalam rangka penyusunan Grand Desain Pelestarian Naskah Nusantara” di Hotel Orchardz Pangeran Jayakarta, 29-30 Mei 2023.
80 peserta hadir secara luring dan 1000 peserta secara daring berasal dari 34 dinas perpustakaan provinsi, lembaga pemerintah dan swasta. Kegiatan tersebut juga ditayangkan Live di Youtube Perpusnas RI.
Hadir juga Lembaga Kajian Naskah UI, Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan Kementerian Agama RI, Museum Bayt Al’quran, Museum Nasional, ANRI, Bantenologi, Fadli Zon Library, Museum Sri Baduga, Perpustakaan Museum Geologi Bandung, PUI Javanologi Universitas Sebelas Maret, Keraton Kasepuhan Cirebon, Yayasan Majelis Hikmah Alawiyah, Sekretariat Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan UIN Jakarta.
Naskah Kuno merupakan kekayaan intelektual masyarakat Indonesia, yang perlu menjadi perhatian bersama karena nilai-nilai kearifan yang perlu dilestarikan. Kita dapat berupaya internalisasikan ke masyarakat, ungkap Bapak Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Pembicara Kunci Rakornas tersebut.
Dalam sambutan pembukaan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ibu Mariana Ginting mengungkapkan: “Ini Rakornas pertama dan akan menjadi agenda rutin setiap tahun, Rakornas Pelestarian Naskah Nusantara merupakan strategi antisipasi bencana kebudayaan dan ledakan informasi. Rakornas ini merupakan salah satu agenda dalam memperingati HUT Perpusnas RI yang ke 43 yang jatuh pada tanggal 17 Mei”.
Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si., Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, yang didapuk sebagai salah satu narasumber dalam Rakornas Pelestarian Naskah Kuno tersebut membagikan best practice pengelolaan naskah kuno di Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan di Jawa Timur mencakup perlindungan naskah kuno, pelestarian fisik berupa pembuatan kotak penyimpanan naskah, pelestarian informasi seperti: alih aksara, alih bahasa, alih media, pengkajian serta diseminasi informasi melalui portal website dinas: disperpusip.jatimprov.go.id/khasjatim.
Selain itu, narasumber lain yang mengisi Rakornas adalah, Prof. Dr. Munawar Kholil, S.S., M.Hum. selaku Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Ia menjelaskan peranan masyarakat dalam ekosistem pelestarian naskah kuno. Manassa sebagai organisasi profesi yang bergerak dalam pelestarian dan pembacaan naskah kuno mempunyai andil besar dalam pergerakan akar rumput untuk menjaga warisan intelektual bangsa Indonesia.
Pemateri Drs. Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D. menyoroti rancangan jangka pendek Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencana Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI) tahun 2025-2029. Salah satu Rencana pembangunan Pemerintah Indonesia tahun 2025-2029 di bidang kebudayaan antara pelestarian naskah kuno.
Rakornas Pelestarian ini menjadi langkah awal pengumpulan data guna penyusunan grand desain pelestarian naskah nusantara 2025-2029, evaluasi kegiatan pelestarian di 34 perpustakaan provinsi di Indonesia, sekaligus sosialisasi kegiatan pemberian bantuan hibah pelestarian naskah kuno bagi provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia (*wdp).