Probolinggo , 20 Maret 2023-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo melakukan preservasi 13 (tiga belas) naskah kuno yang tersebar di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan preservasi tersebut dilaksanakan di 5 (lima) lokasi yaitu di Dusun Ngepung, Desa Bermi, Desa Racek, Desa Tegalsiwalan, dan Desa Banjar Sawahan selama 2 (dua) hari.
Tim melakukan pemetaan, pendataan, alih media, dan pembuatan portepel atau kotak penyimpanan naskah kuno sebanyak 13 buah, 3 pendataan, dan 3 alih media.
Naskah kuno dari Desa Bermi dimiliki masyarakat dengan judul Serat Rengganis, disimpan Kepala Desa, Bapak Yusuf. Ia menjelaskan bahwa naskah diserahkan kepadanya oleh kepala desa sebelumnya, merupakan aset desa.
Desa Bermi merupakan salah satu desa Wisata di Probolinggo, pintu masuk menuju pendakian Gunung Argopura, yang terkenal dengan puncak Rengganisnya.
“Kedepan akan kami dirikan Museum Desa Bermi, salah satu isinya adalah naskah kuno ini untuk mendukung Bermi Eco Park yang telah berdiri”, jelas Pak Yusuf.
Naskah kuno Desa Bermi ditulis menggunakan aksara jawa dengan bahan kertas daluwang, jumlah halaman sebanyak 174. Keunikan naskah adalah berbentuk landscape, dengan 6 baris dalam setiap halaman. Ini sangat jarang ditemui. Kondisi naskah, mengalami kerusakan cukup parah pada halaman depan.
Naskah kuno kedua yang berhasil di alihmediakan, dimiliki tokoh masyarakat desa Tegal Siwalan yaitu Bapak Langgeng Wiyono, yang sudah berusia 74 tahun. Naskah kuno tersebut berupa lontar dengan ukuran 28 x 5 cm, jumlah 180 lembar bolak balik. Naskah lontar ini sebagian besar dalam kondisi baik, hanya 3 lembar yang mengalami patah dan rusak parah. Ada 4 baris dalam setiap lembar. Bapak Langgeng menjelaskan bahwa Ia dititipi dan diminta untuk menjaga naskah ini sejak Ia masih muda. Beliau berharap, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur atau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo dapat mengalihkasarakan dan menerjemahkan isi lontar tersebut.
“sebelum mati, saya ingin tahu isi naskah ini dan mudah-mudahan ada manfaatnya untuk masyarakat”.
Naskah diapit bambu, sebagai kulit, dengan ukiran sangat indah dan kuncian dari tulang.
Naskah ketiga yang berhasil dialihmediakan dimiliki tokoh masyarakat Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo, Ibu Elva. Naskah kuno ini berupa lontar dengan ukuran 22×5 cm. Naskah lontar beraksara arab berisi ayat suci Al quran dan doa. Lontar diapit kayu meranti, dengan tali rami yang besar.
Di Desa Ngepung dan Racek, Tim Pelestarian melakukan konservasi naskah dengan memberikan portepel atau kotak penyimpanan khusus untuk naskah kuno yang dimiliki masyarakat di sana. *wdp.