“Menulis adalah bekerja untuk keabadian” – Pramoedya Ananta Toer. Begitu ucap Bapak Ajar Putra Dewanto, Pegiat Literasi, Guru, dan Penulis, saat membuka bimbingan literasi kali ini.
Senin, 12 Desember 2022 kemarin telah dilaksanakan kegiatan bimbingan literasi yang diadakan di SMA Negeri 3 Taruna Madiun. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 50 siswa yang saat ini berada di kelas X (sepuluh). Bimbingan literasi dibuka dengan sambutan Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Taruna Madiun yang berbicara terkait pentingnya peran perpustakaan dalam kegiatan belajar dan mengajar dan menambah serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa maupun guru.
Selanjutnya disambung dengan pengenalan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebagai promosi perpustakaan dan memberikan pemahaman kepada siswa apa saja yang bisa dimanfaatkan saat mengakses perpustakaan baik dari fasilitas, layanan hingga koleksinya.
Bapak Ajar kemudian melanjutkan dengan seminar terkait kepenulisan dengan judul “Menulis di era 4.0”. Dalam paparannya Bapak Ajar mengajak siswa-siswi SMA Negeri 3 Taruna Madiun tidak takut memulai untuk menulis dan memberikan tips dan trik menulis. Selain itu, Bapak Ajar juga mendorong siswa-siswi untuk meningkatkan kebiasaan membaca sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis. Bapak Ajar juga memberikan contoh bagaimana membaca dapat membuka wawasan kita secara lebih luas seperti sejarah madiun yang penting diketahui oleh generasi muda. Selain itu, beberapa hasil karya menulis juga ditunjukkan langsung kepada siswa dengan tujuan dapat memotivasi siswa untuk menulis.
Siswa SMA Negeri 3 Taruna Madiun sangat antusias dalam mengikuti bimbingan kali ini. Pertanyaan terkait menulis dan membaca dilontarkan oleh sebagian besar siswa. Pertanyaan terkait bagaimana menjaga motivasi untuk menulis, apa saja yang harus disiapkan ketika menulis, bagaimana jika kita terhenti pada satu ide saat menulis, dan sebagainya.
Di akhir acara, Bapak Ajar mengajak siswa untuk menulis dan mendeskripsikan teman yang ada disebelah masing-masing siswa. Siswa yang secara aktif mengikuti kegiatan bimbingan literasi diberikan apresiasi berupa buku dari narasumber dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.” Dan salah satu cara agar nama kita terkenang sebagai manusia adalah menulis. Jadi, kapan nih mau mulai menulis? (anisa)