Suasana kesederhanaan bercampur haru mewarnai pelepasan salah satu staf Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim yang memasuki masa purnatugas. Suasana itu tampak di acara pelepasan purnatugas Fransiscus Heri Kristiono di Ruang Reverens Bidang Deposit, Akuisisi, Pelestarian dan Pengembangan Bahan Pustaka (DAPP) Disperpusip Jatim, Jl. Menur Pumpungan, Surabaya, Selasa (10/5).
Dihadapan Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi, pria kelahiran Solo, 58 silam itu menyampaikan rasa haru. Dengan kalimat terbatah-batah, kakek yang sudah mengabdikan diri sebagai abdi negara selama 35 tahun itu berterima kasih atas bimbingannya hingga memasuki masa purnatugas.
“Terima kasih atas bimbingannya selama ini. Utamanya kepada Ibu Kadis, para Pustakawan dan rekan-rekan sekalian,” ucap Pak Frans, demikian dirinya dipanggil sambil mengisakkan tangis.
Pria kelahiran 2 April 1964 itu merasa sedih. Selama dirinya bekerja, banyak kenangan dan kebersamaan yang ia rasakan hingga masa akhir pengabdiannya datang.
“Saya menyampaikan terima kasih lagi kepada rekan-rekan yang sudah bersama-sama berkarya. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini,” kata Frans sambil menyebutkan satu persatu beberapa rekan yang ia anggap berjasa dalam hidupnya.
Sementara sebagai dukungan dan dorongannya kepada rekan-rekan yang masih mengabdikan diri, Frans berharap agar mereka tetap bersemangat dan menjaga kekompakan.
“Jaga kekompakan, dan jangan lupa jaga kesehatan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disperpusip Jatim Ir. Tiat S. Suwardi, MSi menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian dan dedikasinya dalam menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Disperpusip Jatim. Dirinya berharap, pasca berakhirnya mengabdi, alumnus siswa SMAN 6 Surabaya itu dapat menjaga diri, kondisi dan kesehatannya.
“Jangan lupa Pak Frans jaga kesehatan. Sebab, kesehatan jauh lebih berharga,” pesannya.
Menurut Tiat, berakhirnya seorang ASN dalam mengabdikan diri dinilai sebagai hal yang membanggakan. Karena, seorang ASN mampu menjalani pengabdiannya tanpa cacat menjadi hal yang istimewa.
“Alhamdulillah, Pak Frans sudah lulus. Ini bisa menjadi contoh bersama. Kalau bisa dibilang ini lulusnya dengan predikat cumlaud,” terangnya.
Untuk itu, dirinya berharap dan berdoa agar semua ASN maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Disperpusip Jatim bisa mengikuti jejak Frans hingga pensiun dengan predikat yang sama. Bahkan setelah itu, sebut Tiat, para purnatugas bisa mengabdikan diri sepanjang hayat dan tak dibatasi ruang dan waktu.*
“Saya berpesan, bahwa kita yang nanti purna dari perpustakaan ini bisa memberikan pengabdiannya sepanjang hayat. Dan bagi seorang ASN itu pengabdiannya tidak dibatasi ruang dan waktu. Untuk itu, dimanapun berada harus bisa memberikan pengabdian yang terbaik bagi lingkungan dimanapun kita berada,” katanya.
“Dan semoga kita semua diberikan keberkahan dan diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas setiap hari dan lulus cumlaud juga. Aminn ya robbal alamin,” tambahnya.
Sebagai tanda kenangan, Kepala Disperpusip Tiat S. Suwardi didampingi Kepala DAPP Melkion Donald pun memberikan sebuah cinderamata kepada Fransiscus Heri Kristiono.(*wpg)