Judul : Awas, Manusia!
Penulis : Ahmad Mustofa Bisri
Penerbit : Semesta Kreatif Alala, Magelang
Cetakan : Pertama, Agustus 2021
Tebal : 46 halaman
ISBN : 978-623-94614-3-0
Peresensi : Siti Fatimah, Pustakawan Ahli Pertama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
Siapa sangka jika alim ulama sekelas Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus memiliki kepedulian lebih terhadap tumbuh kembang anak terutama pada peningkatan kualitas akhlak atau moral. Gus Mus selain dikenal sebagai alim ulama juga populer sebagai seniman, penulis, budayawan, dan penyair. Karya-karyanya lebih banyak berupa esai, puisi, atau cerita yang penuh hikmah dan disampaikan dengan gaya santun tanpa menggurui. Kecintaannya kepada sesama manusia ditunjukkan melalui karya-karyanya yang sarat akan pesan moral dengan cara yang teduh dan santun, dengan menggunakan diksi sederhana yang mudah dipahami oleh pembacanya.Beliau lebih menekankan memberi contoh daripada menyuruh. Hal ini terlihat dari kehidupannya sehari-hari yang bersahaja. Tulisan-tulisannya berupa catatan perjalanan yang dimuat di media cetak dirangkum dan dijadikan sebuah buku. Gus Mus menyadari semakin sibuk manusia semakin kurang berminat membaca tulisan yang panjang-panjang, maunya membaca yang singkat dan selesai dibaca dalam waktu 3-5 menit saja. Kesederhanaan karya-karya Gus Mus adalah kekuatannya.
Sebelum Gus Mus menulis sekian banyak esai, cerita, syair atau karya tulis yang lainnya, Gus Mus terlebih dulu menulis buku cerita yang sasarannya adalah usia anak. Buku ini merupakan debut pertamanya yang menandai beliau sebagai penulis cerita anak yang terbit pada tahun 1979. Buku cerita anak ini kemasannya mewah meski halamannya tidak tebal, hanya sampai 49 halaman secara keseluruhan. Dengan menggunakan bahasa yang kaya diksi tetapi sederhana ini membuat anak bisa membaca dengan leluasa. Dengan sampul warna putih dan tebal terkesan mewah dengan ilustrasi yang klasik. Dan yang lebih menarik dari buku ini adalah sarat dengan pelajaran berharga. Bagaimana manusia dengan kelebihan akal yang diberikan membuat makhluk selainnya untuk selalu waspada jika berhadapan dengannya. Dikisahkan seekor anak bebek dan anak singa yang mengabaikan nasihat orang tua untuk menghindari manusia. Makhluk yang dengan akalnya bisa menaklukkan hewan terkuat sekalipun. Dengan akal yang dimiliki itulah manusia bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Tugas manusia adalah sebagai penguasa di muka bumi. Tetapi sebagai manusia lebih baik kita menggunakan akal untuk menjaga kehidupan di alam daripada merugikan makhluk lain.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sederhana dan santun sehingga anak dapat membaca mengikuti alur dan mudah mengambil hikmah dari yang dikisahkan. Rasanya tidak berlebihan jika buku ini dijadikan hadiah bagi anak-anak kita.
Buku yang diterbitkan ulang ini didedikasikan oleh penerbit untuk Gus Mus yang sedang menikmati usianya yang ke- 77 tahun.
Sugeng ambal warsa, Gus. Semoga selalu diberikan kesehatan.(ima)