Era sekarang serba canggih, dalam hal teknologi media semakin maju dan berkembang. Hal ini didukung dengan maraknya tablet, iphone dan handphone berbasis android. Tanpa kita sadari semakin canggihnya dan maju teknologi media ikut serta mempengaruhi hidup dan perilaku kita sehari-hari. Efek terbesar dari literasi modern ini adalah dengan giatnya masyarakat bertutur kata dan beropini dalam media sosial , yang terkini seperti macam facebook, instagram, path, twitter, youtube, whats app, bbm, line dan lain sebagainya.
Dalam media sosial tersebut mudah sekali tersebar hal-hal positif maupun negatif, dan yang sekarang sedang marak adalah berita hoax dan ujaran kebencian (hate speech) terhadap sesuatu. Ujaran kebencian dan anti terhadap sesuatu seolah sedang menjadi trend. Mereka saling berujar, perang kata-kata hingga melontarkan kebencian dan hinaan menyangkut SARA. Ujaran kebencian merupakan tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain. Hal ini menjadi miris dan ironis, bagaimana anak-anak sekolah dan dibawah umur pun ikut serta arus informasi literasi modern ini. Pelakunya tidak hanya para intelektual yang melek teknologi, tapi mulai dari anak-anak muda atau para intelektual muda, semua bisa mengakses dan menggunakan teknologi, tanpa ada batasan umur golongan maupun tingkat pendidikan. Sekali kita meng-upload dan melontarkan hal negatif maka seketika itu pula, bahkan dalam hitungan detik sudah menjadi viral dan menyebar ke segala penjuru jagad media yang terkini. Zaman tahun 90-an tidak ada hal-hal yang seperti ini, karena teknologi media pada saat itu belum canggih bahkan internet pun belum ada. Setelah tahun 2000 ke atas arus teknologi media semakin berlari cepat, maju melesat. Setiap orang kini memegang komputer dan handphone dalam genggaman mereka.
Patutnya hal ini menjadi perhatian untuk kita semua, bagaimana menyaring berita yang positif maupun negatif. Teknologi diciptakan untuk memudahkan hidup manusia, jangan sampai malah menyusahkan kita. Memang tidak dapat dipungkiri hidup kita pun masih bergantung dengan teknologi media. Teknologi media bagai dua sisi mata uang yang saling bersisian, saling bergantung dan membutuhkan satu sama lain. Teknologi bisa menjadi malaikat ataupun setan tergantung penggunanya. Bisa menjadi malaikat yang bisa menolong, apabila kita menggunakan informasi secara benar. Dan bisa menjadi setan yang menyesatkan, apabila kita menggunakan informasi secara salah.
Teknologi media berkembang dan maju karena diiringi dengan berkembangnya dan majunya ilmu pengetahuan. Inovasi dan temuan semakin banyak, semakin banyak pilihan. Dan kita ini yang menentukan ingin bijak menyikapi setiap berita atau informasi dengan benar tanpa harus menyimpan dengki dan benci. Terlebih lagi, lebih memilih eksis di media sosial akan menurunkan hubungan dengan lingkungan yang sebenarnya, yang semua itu bisa menjadikan masyarakat individualis. *(nad)