BENTUK KERJASAMA LAYANAN PERPUSTAKAAN

BENTUK KERJASAMA LAYANAN PERPUSTAKAAN

Oleh :

Yunus,S.Pd,M.Si[1]

 

 
 

ABSTRAK

Dalam rangka melakukan layanan pembaca, tidak semua permintaaan yang dibutuhkan pemakaii perpustakaan selalu tersedia pada koleksi perpustakaan. Karena permintaan yang diperlukan pemakai tidak dapat terpenuhi, maka kita perlu mencarikan permintaan tersebut pada perpustakaan lain. Kegiatan ini dinamakan jasa silang layan atau interlibrary loan yang merupakan salah satu program kerjasama antar perpustakaan.

Meningkatkan jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun sehingga perpustakaan tidak mampu membeli buku baru untuk kepentingan pembacanya. Banyaknya koleksi yang tersedia di perpustakaan tidak akan mampu menjawab pertanyaan pemustaka yang membutuhkan, dan jika koleksi bertambah terus menerus maka ruangan akan menjadi penuh sesak, dan akan mengeluarkan anggaran yang cukup besar, oleh karena itu diperlukan sebuah kerjasama layanan kepada pemustaka.

 

Kata kunci: Kerjasam layanan, perpustakaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A.    PENDAHULUAN

 

Apa yang selama ini pernah kita alami bersama, salah satu contoh bahwa kalau kita makan kacang atau yang lainnya dan ada salah satu yang jatuh maka dalam beberapa menit saja datanglah seekor semut menghampiri kacang tersebut, kemudian semut akan mengundang temannya untuk menarik kacang tersebut secara bersama-sama. Hal ini orang mengatakan bahwa semut bekerja bersama sama dengan kata lain secara singkat kerja sama.

Pendapat tersebut sangatlah benar, bahwa upaya semut menarik kacang tersebut secara bersama-sama merupakan konsep sinergi dalam melakukan kerjasama yang lebih besar bila dibandingkan melaksanakan kegiatan masing-masing.Kegiatan kerjasama dengan asas sinergi semacam itulah juga dianut oleh perpustakaan, sebab perpustakaan tidak akan mempu melayani kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan atau buku-buku.

 



[1] Pustakawan Madya,Badan Perpustakaan Dan Kearsipan provinsi Jawa Timur

1)      Pengertian Kerjasama

Kerjasama ialah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau pihak untuk mencapai tujuanbersama (K B B I, 1999 ). Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1999: 58 ) bahwa kerjasama perpustakaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua perpustakaan atau lebih untuk meningkatkan layanan kepada pemakainya.

Berdasarkan pengertian tersebut kerjasama perpustakaan dapat diartikan kegiatan pemanfaatan bersama sumber daya yang dimiliki sejumlah perpustakaan.

 

2)      Tujuan

a)      Dilakukan  tata   cara  pemanfaatan  bersama   informasi yang dimiuliki perpustakaan –   perpustakaan peserta kerjasama tersebut oleh pemakainya.

b)      Lebih  memungkinkan  dan  memudahkan  pemanfaatan  informasi  yang  dimiliki oleh   perpustakaan – perpustakaan lain.

c)      Perlu pengembangan  dalam  sub  sistem  pengolahan  dokumen   atau   penghimpunan   dokumen.

d)      Pengolahan dokumen  selalu dihasilkan informasi berupa indeks,  abstrak,    bibliografi.

e)      Serta   terhimpunnya   dokumen   secara   terkoordinir  secara     optimum    memenuhi  kebutuhan   pemakai,   serta  dapat  dilakukan   monitoring   oleh    masing   –   masing    perpustakaan terhadap himpunan dokumen.

 

  1. A.     ALASAN KERJASAMA

            Alasan – alasan kerjasama perpustakaan itu ada beberapa macam :

  1. Meningkatkan jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun sehingga perpustakaan tidak mampu membeli buku baru untuk kepentingan pembacanya. Karena perpustakaan tidak mampu membeli perlu adanya kerjasama.
  2. Semakin banyaknya media yang diterbitkan, karena bentuk tercetak masih berkembang lagi yang berbentuk elektro, misalnya CD-ROM (Compacty Disc Read Only Memory), kaset, film, peta. Maka perpustakaan perlu bekerjasama menghadapi munculnya atau meningkatkannya berbagai jenis media.
  3. Meningkatkan kebutuhan pemakai, karena berkembangnya pendidikan serta majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga memaksa orang – orang yang sudah bekerja harus belajar kembali agar ilmu mereka tidak ketinggalan.
  4. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh informasi yang sama sebaiknya dengan tidak memandang dimana mereka berada. Dengan adanya kerjasama perpustakaan memungkinkan pemberian jasa informasi yang sama baiknya dengan tidak memandang, apakah pembaca berada di desa terpencil maupun di kota.
  5. Karena adanya teknologhi khususnya teknologi komputer dan telekomunikasi. Bahkan komputer pribadi dapat dikaitkan dengan komputer lain yang dihubungkan telepon. Jadi kalau perpustakaan sudah ada komputer dan modern serta telepon semua permintaan dsapat dilakukan melalui komputer, atau cetakan ataupun dalam disket, dapat juga pengiriman melalui faximile.
  6. Adanya tuntutan penghematan bahwa perpustakaan tidak perlu membeli semua buku yang terbit karena anggaran perpustakaan terbatas. Apabila sebuah buku dibeli perpustakaan lain, maka dalam skema kerjasama, perpustakaan dapat meminjam buku tersebut sesuai dengan keterangan kerjasama.

 

  1. B.      BENTUK KERJASAMA

Dalam rangka melakukan layanan pembaca, tidak semua permintaaan yang dibutuhkan pemakai perpustakaan selalu tersedia pada koleksi perpustakaan. Karena permintaan yang diperlukan pemakai tidak dapat terpenuhi, maka kita perlu mencarikan permintaan tersebut pada perpustakaan lain. Kegiatan ini dinakan jasa silang layan atau interlibrary loan yang merupakan salah satu program kerjasama antar perpustakaan.

 

Pada kenyataannya semakin banyak perpustakaan yang melengkapi peralatan komputer, namun antara perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lain belum saling berkomunikasi atau melakukan pertukaran informasi secara otomatis, karena terbatasnya dana yang tersedia. Dengan demikian satu – satunya jalan perlu dikembangkan adalah bentuk kerjasama sebagai upaya pemakai koleksi secara bersama.

 

Kerjasama di Indonesia sebenarnya dimulai sejak tahun 1970-an, pada bualn Juli 1971 di Bandung telah diselenggarakan lokakarya atau workshop jaringan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Hasil lokakarya menyebutkan berdasarkan 4 jaringan perpustakaa, dokumentasi dan informasi berdasarkan cakupan bidang atau disiplin ilmu sebagai berikut :

 

  1. IPTEK dengan koordinasi atau pusat jaringan Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDIN – LIPI). Badan ini selanjutnya berubah menjadi Pusat Dokumentasi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI).
  2. Biologi dan pertanian, dengan koordinasi pusat jaringan Bibliotheca Bogoriensis. Badan ini dinamakan Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, Departemen Pertanian atau sering nama PUSTAKA.
  3. Kedokteran dan kesehatan denganm koordinasi Perpustakaan Departemen Kesehatan.
  4. Ilmu sosial dan kemanusiaan, dengan koordinasi Proyek Pusat Dokumentasi Ilmu – Ilmu Sosial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDIS-LIPI) bahwa pada tahun 1971 Perpustakaan Nasional belum ada. Pada tahun 1980 Perpustakaan Nasional di lingkungan Depdikbud maka bidang ilmu sosial dan kemanusiaan dikoordinasi oleh Perpustakaan Nasional hingga sekarang, yaitu pembentukan dan peningkatan peran, tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional RI berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989 tanggal 6 Maret 1989.

 

Namun  setelah tahun 1971 muncullah jaringan-jaringan perpustakaan yang mencakup bidang atau disiplin ilmu yang lebih sempit, atau khusus, karena fungsi jaringan perpustakaan ialah melakukan kerjasama sehingga pemakai dimanapun memperoleh jasas perpustakaan sama baiknya dengan pemakai di tempat lain.

Untuk melakukan kerjasama tersebut perlu diketahui bentuk-bentuk apa yang dilakukan sebagai upaya pemanfaatan koleksi secara bersama, sehingga kegiatan kerjasama berjalan dengan baik;

 

Tabel : 1

DATA KERJASAMA LAYANAN TAHUN 2012

No

instansi

Jenis kerjasama

Keterangan

1

Kantor Perpustakaan  Kab.Tulungagung

Layanan Paket

Komunitas Baca

2

Marinir Surabaya

Layanan Paket

 

3

Kantor Perpustakaan Kota Mojokerto

Layanan Paket

 

4

Kantor Perpustakaan Kota Pasuruan

Layanan Paket

 

5

Kantor Perpustakaan Kab. Gresik

Layanan Paket

 

6

Kantor Perpustakaan Kab. Bangkalan

Layanan Paket

 

7

Kantor Perpustakaan Kota Surabaya

Layanan Paket

 

8

Kantor Perpustakaan Kab.Sidoarjo

Layanan Paket

 

9

Kantor Perpustakaan Kota Surabaya

Layanan Paket

 

10

Lembaga Pemasyarakatan Bangkalan

Layanan Paket

 

11

Lembaga Pemasyarakatan Gresik

Layanan Paket

 

12

Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto

Layanan Paket

 

13

Lembaga Pemasyarakatan Pasuruan

Layanan Paket

 

14

Pelajar Nahdatul Ulama Sidoarjo

Layanan Paket

 

15

Panti Asuan Werdatama Surabaya

Layanan Paket

 

16

SMP Negeri 41 Surabaya

Bimbingan pemakai

 

 

 

 

V. PENUTUP

Perpustakaan sebagai sebuah organ hidup harus terus menerus menambah koleksinya untuk kepentingan pemakai. Penambah koleksi yang mampu memenuhi kebutuhan pemakai tidak akan mampu dilakukan oleh sebuah perpustakaan. Perpustakaan perlu kerjasama dimulai dengan kerjasam pengadaan ini tidak dilakukan oleh perpustakaan di Indonesia tetapi perpustakaan di luarnegeri.

Apabila perpustakaan mempunyai kelebihan koleksi maka koleksi tersebut dapat didistribusikan pada perpustakaan lain atau dijadikan sebagai bahan tukar menukar dengan bandingan 1 : 1.

Untuk mempermudah pinjam antar perpustakaan maka diperlukan katalog induk, yang mencakup koleksi 2 perpustakaan atau lebih. Untuk memudahkan penyusunan diperlukan keseragaman format dan kode lokasi. Penyeragaman format diperlukan untuk data bibliografi yang diolah dengan komputer.

Selain kerjasama penyusunan katalog induk masih ada kerjasama yang lain yaitu kerjasama pendidikan dan pelatihan bagi pengelola perpustakaan sehingga mampu layanan teknis dan layanan pembaca, semua ini dilakukan untuk kepentingan pemakai.